Minggu, 25 September 2011

Cara Membuat Ragnarok Offline

Guide nya dipersingkat menjadi 3 Part saja ( tanpa control panel )

Sebelumnya saya beritahu ini menggunakan SQL eah.. hehehe
Keuntungannya jadi lebih leluasa pada saat mau atur server


Part 1

Spoiler for Part 1:

Download Stable pack terbaru : http://svn.games-service.net/eAthena...BStable%5D.rar

kalo pas gw ga OL cari di : http://svn.games-service.net/

Stable pack

Spoiler for Login_Athena:

Buka Folder : StablePack/Conf/Login_Athena.conf
menggunakan Notepad

Search ( ctrl+f ) : //login_port: 6900
hapus "// " jadi : login_port: 6900

Save


Spoiler for Char_Athena:

Buka Folder : StablePack/Conf/Char_Athena.conf
pertama kalian lihat baris ini :
userid : s1
passwd: p1

Ganti aja jadi :
userid : root
passwd: ragnarok

Trus Search : //login_ip: 127.0.0.1
: //char_ip: 127.0.0.1

hapusin "//" nya jadi tinggal
login_ip: 127.0.0.1
char_ip: 127.0.0.1

Save


Spoiler for Map_Athena:

pertama kalian lihat baris ini :
userid : s1
passwd: p1

Ganti aja jadi :
userid : root
passwd: ragnarok

//char_ip: 127.0.0.1
dan
//map_ip: 127.0.0.1

apus "//" nya jadi tinggal

char_ip: 127.0.0.1
dan
map_ip: 127.0.0.1

oke deh part 1 selesai..




Part 2


Spoiler for Part 2:


Spoiler for Install MySQL:

Download : http://www.media*fire..com/download.php?1otyifmzyig
http://www.media*fire..com/download.php?1wmjmzjmyy2

Install MySQL Essential

-Klik Next

-Pilih Typical dan kemudian klik Next.

-Klik Install.

Don't Register , Next

Klo Install selesai klik Configure Now


Spoiler for Configure MySQL:

Pilih Standart Configuration

Di Service Name ganti ke : MySQL 5

Trus masukin password ( nanti pake buat login ke Administration , Query Browser ) , Next

-Klik Execute dan setelah selesai, klik Finish.


Spoiler for Setting MySQL Administrator:

Buka MySQL di Start>All Programs>MySQL>MySQL Administrator

Spoiler for Isi Data MySQL:

Stored Connection: [Hanya biarkan kolom ini kosong]
Server Host: localhost
Username: root
Password: [isi dengan password waktu install]
Port: 3306


Klik OK
Klik kanan di kolom sebelah bawah kanan ( list User )
Klik Add New User

Spoiler for Isi data user:

MySQL User: ragnarok
Password: ragnarok
Confirm Password: ragnarok


Klik Save Changes
Keluar dari MySQL Administrator


Spoiler for Setting MySQL Query Browser:

Buka MySQL di Start>All Programs>MySQL>MySQL Query Browser

Spoiler for Isi Data MySQL:

Stored Connection: [biarkan kosong]
Server Host: localhost
Username: root
Password: [isi dengan password waktu install]
Default Schema: ragnarok
Port: 3306


Klik OK waktu ada message
Code:
Create New Schema for 'Ragnarok ?
Klik di database Ragnarok sebelah kanan hingga Bold..

Klik menu , file , open script.
Code:
X:/StablePack/sql-files/Main.sql
Klik tombol excecute

Lakukan Hal yang sama pada Upgrade.sql ( terbaru )

Setelah selesai, klik pada ResultSet 1
Klik kanan pada list database di sebelah kanan lalu klik
Code:
Create New Schema
lalu beri nama "Log"
Pastikan udah bold, lalu
File,Open Script
Code:
X:/StablePack/sql-files/log.sql
Sekarang, klik pada ResultSet 1
Klik kanan pada database "ragnarok" , refresh
Ada beberapa database yang keluar , klik database login

Klik pada tulisan "s1" , klik Edit.
Ganti dengan
Code:
root
Klik pada tulisan "p1" , klik Edit.
Ganti dengan
Code:
ragnarok
Spoiler for Create Char GM:

Pilih tempat baru dibawah user root.
Lalu isi beberapa kolom dengan menggunakan "Edit" dengan data seperti ini :
Code:
AccountID : 2000000 (2juta)
userid       : ID anda
user_pass  : password anda
sex           : [M = laki2] [F = Perempuan]
level         : 99
sisanya silahkan dikosongi saja

Setelah Anda selesai, klik Save Changes

EXIT


Spoiler for Assign Privilege:

Spoiler for Setting MySQL Query Browser:

Buka MySQL Query Browser

Masuk ke MySQL Query Browser

Spoiler for Isi Data MySQL:

Stored Connection: [biarkan kosong]
Server Host: localhost
Username: root
Password: [isi dengan password waktu install]
Default Schema: ragnarok
Port: 3306


Klik kanan di kolom sebelah kanan > Create New Schema
dan beri saja nama TestRO

Kalo udah Close aja


Spoiler for Setting MySQL Administrator:

Buka MySQL Administrator

Spoiler for Isi Data MySQL:

Stored Connection: [Hanya biarkan kolom ini kosong]
Server Host: localhost
Username: root
Password: [isi dengan password waktu install]
Port: 3306


Klik User Administration > Add New User
Spoiler for Data User Baru:

username : testro
password : ragnarok


Buka tab Schema Privileges
Sekarang Pilih Schema :
'Ragnarok' lalu klik tombol [<<]
Log lalu klik tombol [<<]
TestRO lalu klik tombol [<<]

Setelah itu pada tab user pilih user Ragnarok lalu

Buka tab Schema Privileges
Sekarang Pilih Schema :
'Ragnarok' lalu klik tombol [<<]
Log lalu klik tombol [<<]
TestRO lalu klik tombol [<<]



Part 2 telah selesai..





Last Part


Spoiler for Last Part:

Spoiler for Download:


Spoiler for Setting Client:

Pertama Extract kRO di satu folder , Jalankan Ragnarok Online.exe hingga patch selesai

Kemudian buka GRF Builder Klik tombol "OPEN" lalu pilih data.grf ( pada folder kRO )

Cari file bernama sclientinfo.xml / clientinfo.xml

Trus klik Extract

Setelah itu cari folder "data" di dalam folder
kRO kamu , buka file yang tadi telah terextract ( sclientinfo / clientinfo )
menggunakan notepad..

Setelah itu ganti
Code:
ip 127.0.0.1
Save



Spoiler for Repack:

Setelah proses extract selesai cari folder "data" di folder kRO.. kemudian buka gryff di (gryff_s \ trunk \ src \ output) memilih gryff_s yang memiliki logo "G"

Pilih gambar folder yg ada simbol (+)

Pilih folder "data" di dalam folder kRO
setelah keLoad klik repack save as "yourowngrf.grf"

mengedit DATA.ini di Folder KRO

kemudian ketik seperti ini:

Code:
[Data]
0 = yourowngrf.grf
1 = sdata.grf
2 = data.grf
mengubah yourowngrf.grf dengan nama GRF Anda telah direpack kembali ..

N.B : Sebetulnya tidak perlu membuat GRF baru untuk
membuat RO Offline , bisa saja dengan merepack pada data.grf ,
namun GRF tersebut akan dipakai bila menambahkan custom
headgear agar proses repack tidak lama ( proses repack dari data.grf
dijamin akan sangat amat lama )




DONE !

Naruto Shippuuden [Subtitle Indonesia]





Alternative title:
Naruto Shippūden
Naruto Shippuuden
Naruto Shippuden (German)
Naruto : Hurricane Chronicles
Наруто: Ураганные легенды (Russian)
ناروتو شيبودن (Arabic)
ナルト 疾風伝 (Japanese)
火影忍者疾風傳 (Chinese (Taiwan))
나루토 질풍전 (Korean)
Genres: action, adventure, comedy, drama, supernatural
Themes: ninja
Plot:
Naruto Shippuuden adalah kelanjutan dari serial TV animasi cerita asli Naruto. Disini Uzumaki Naruto sudah mulai dewasa dan berupaya untuk menyelamatkan temannya Uchiha Sasuke dari  Orochimaru. Setelah 2 setengah tahun Naruto akhirnya kembali ke desanya Konoha, dan petualangan yang besar dan seru pun menanti. Pertempuran dengan Akatsuki pun dimulai disini ...


Subtitle Indonesia oleh Nofri Uzimaki

Penggunaan If dan Case


Penggunaan If dan Case


                                                                                            
Pendahuluan
Pascal merupan salah satu program yang terkemuka karena struktur penulisannya yang mengalir seperti algoritma, saat ini kita akan mempelajari perbedaan antara case dan if pada pascal 1.5 (TPW 1.5). sebelum itu perhatikan keterangan berikut ini struktur dasarnya

Program namaprogram;            à judul program
Var jenis : variable;      à jenis variabel
            Begin ;                         à memulai program
            Clrscr                           à membersihkan layar (boleh digunakan dan tidak)
            Isi                                à isi program
            End.                             à akhir program
           
            Keterangan
            Write                            à menapilkan tulisan
            Writeln                         à menapilkan tulisan pada garis baru
            Read                            à menginput data
            Readln                                     à manginput data pada garis baru
            Var                              à variable





Isi

CASE

program case1;
uses wincrt;
var nip,nama : string;
    pendapatan,pajak : real;
    gol : char;
begin
clrscr;
writeln('--------- DAFTAR PAJAK ----------');
writeln('_________________________________');
write  ('NIP               : ');readln(nip);
write  ('Nama Karyawan     : ');readln(nama);
write  ('Golongan [A,B,C]  : ');readln(gol);
write  ('Pendapatan        : ');readln(pendapatan);
       case upcase(gol) of
       'A' : begin
             writeln('Golongan ini bebas pajak');
             pajak := 0;
             end;
       'B' : pajak := 0.1 * pendapatan;
       'C' : pajak := 0.2 * pendapatan;
       else write('Salah melakukan Penginputan data ');
       end;
       writeln('Pajak : Rp. ',pajak:9:2);
end.

 

                                                                
Sedangkan untuk program IF

program if1;
uses wincrt;
var nip,nama : string;
    pendapatan,pajak : real;
    gol : char;
begin
clrscr;
writeln('--------- DAFTAR PAJAK ----------');
writeln('_________________________________');
write  ('NIP               : ');readln(nip);
write  ('Nama Karyawan     : ');readln(nama);
write  ('Golongan [A,B,C]  : ');readln(gol);
write  ('Pendapatan        : ');readln(pendapatan);
       if (gol = 'A' )or (gol = 'a') then
             pajak := 0
       else if (gol = 'B') or (gol = 'b') then
            pajak := 0.1 * pendapatan
       else if (gol = 'C') or (gol = 'c') then
            pajak := 0.2 * pendapatan
       else write('Salah melakukan Penginputan data ');
       writeln('Pajak : Rp. ',pajak:9:2);
end.

Kamis, 15 September 2011

Tips Maknyus Cara Merawat Modem USB yang Baik dan Benar



Online online online online bukan mejadi lagu saja sekarang, tetapi merupakan bagian dari gaya hidup masyarakat millenium kedua. Dari orang dewasa sampai anak-anak, dari kalangan borju sampai rakyat jelata modem adalah simbol kehausan mereka akan informasi atau sekedar arus yang telah menyeret mereka masuk kedua maya, dunia yang kadang oleh mereka menjadi dunia yang ideal karena apa yang mereka peroleh di dunia nyata tidak seperti apa yang mereka peroleh di dunia maya.
Para jutawan baru lahir di era informasi sekarang ini berkat desakan ekonomi di dunia nyata yang semakin terpuruk sehingga arus pencari kerja beralih ke dunia maya. Dengan bantuan modem mereka menggelar lapak-lapak online memenuhi belantara internet. Klik demi klik sangat berharga bagi mereka. Keberuntungan demi keberuntungan di dapat melalui internet. Dan tentu saja jasa besar telah dicapai karena modem :-) . Bisnis online pun menjadi lancar.
Namun apa yang terjadi jika modem tersebut rusak? Maka tertutuplah peluang untuk mengais rizki dari internet, terputuslah klien-klien seperti tiba-tiba saja dunia kita ditutup hanya karena modem yang rusak (lebay hehehe) :-) . Agar hal tersebut tidak terjadi tips-komputer.com akan berbagi tips maknyus cara merawat modem USB yang baik dan benar.
1. Gunakan modem secukupnya, berilah waktu istirahat buat modem Anda karena pemakaian secara terus menerus akan menyebabkan sedikit demi sedikit komponennya aus.
2. Berilah gantungan modem agar mudah untuk dibawa dan dipegang.
3. Jangan sekali-kali mencabut modem tanpa melakukan disconnect dan eject dari komputer Anda.
4. Pastikan modem USB menancap kuat dan benar di port USB komputer atau laptop Anda.
5. Simpan modem Anda ditempat yang aman dan tidak lembab karena dapat menyebabkan korosi di sekitar colokan modem.
6. Tutup modem sangatlah penting, jangan sampai kehilangan tutup modem. Jika perlu belilah modem dengan tutup yang tersegel dengan modemnya oleh tali.
7. Hindarkan modem dari barang cair.
8. Jauhkan modem dari anak-anak.
9. Hindarkan modem dari benturan keras karena jatuh atau terbentur benda-benda yang keras.

Sabtu, 10 September 2011

Hiren + XP + Win7 Dalam Satu Flashdisk


Keperluan multboot buat user PC mmg sangat banyak membantu, utk menggabungkannya kedlm USB flash mmg butuh cara khusus. Utk menggabung Hiren’s BootCD, Windows XP, & Windows Vista/7 dlm satu flash disk, ikuti cara berikut:Yang perlu disiapkan:
1. Hiren’s BootCD (disarankan versi 9.7 keatas)
2. CD Installer Windows XP (rekomendasi SP3)
3. DVD Installer Windows Vista/Windows7
4. USB_MultiBoot_10
5. GRUB4DOS
Oh ya tak lupa mengucapkan salam persahabatan untuk keluarga binushacker, oke lanjut ke step selanjutnya.
Langkah-langkahnya:
Integrasi Windows XP
    1. Ektsrak USB MultiBoot 10 ke hardisk (mis di C:\USB_MultiBoot_10\). Masukkan CD Windows XP kedalam CD/DVD drive atau mount dengan PowerISO atau DaemonTools.
    2. Colokkan FD USB kemudian dari dalam folder USB_MultiBoot_10, jalankan fileUSB_MultiBoot_10.cmd.
    3. Akan muncul jendela prompt Windows, tekan sembarang tombol untuk mulai (Press any key to continue…).
    4. Berikutnya adalah memformat flash disk USB. Ada 2 tool yg disediakan untuk memformat flash disk anda:
      • PeToUSB : flash disk masimal 2GB, dgn system file FAT.
      • HP USB Disk Storage Format Tool : Flash disk diatas 2GB dgn system file FAT & NTFS.
      Pilih jenis tool utk format FD-nya (saya pake HP USB Disk Storage) lalu tekan tombol “H” & tekan ENTER.
    5. Pastikan nama Flash disk USB sdh tertera pada kotak Device HP USB Disk Storage Formatdan pilih system file NTFS supaya proses instalasi dari FD jauh lebih cepat. Kalau sudah siap, tekan tombol Start. Tekan tombol Yes untuk pertanyaan message-box dari tool HP USB.
    6. Kalau proses format sudah selesai, klik tombol “Close”dan anda akan diantar ke jendela berikut:
    7. Tekan angka “1” pada keyboard lalu tekan ENTER. Pilih lokasi drive Windows XP.
    8. Klik tombol Yes pada kotak Unattended Install ? – XP Setup UserData in winnt.sif and $OEM$yg muncul. Selanjutnya silakan isi informasi nama user, organisasi, product key XP, nama komputer, password, dsb sama seperti melakukan instalasi normal dari CD installer XP. Jadi, nanti tidak perlu lagi mengisi data2 instalasi saat menginstal XP dari Flash disk.
    9. Selanjutnya tekan angka “2” lalu ENTER. Pilih lokasi drive FD.
    10. Ketik angka “3” lalu tekan ENTER untuk mulai menyalin file2 instalasi XP kedalam FD. Baca kotak2 pertanyaan yg muncul dan iyakan saja.
    11. Tahap pembuatan instalasi XP USB sudah selesai, tekan “Q” untuk menutupUSB_MultiBoot_10.cmd.
  • Integrasi Hiren’s BootCD
    1. Masukkan/mount CD/ISO Hiren’s dalam drive CD/DVD-ROM.
    2. Copy folder HBCD dan file autorun.infdari dalam drive Hiren’s BootCD kedalam FD.
    3. Ekstrak file grub4dos.zip yang sudah didownload, kemudian copy file gldr dan file menu.lstdari hasil ekstraksi tsb kedalam FD.
    4. Sekarang, FD USB multiboot sdh jadi dengan Windows XP dan Hiren’s BootCD didalamnya. Tinggal mengatur BIOS PC/laptop supaya bisa booting dari USB FD.
  • Integrasi Windows 7/VistaCopy semua isi DVD Windows 7/Vista kedalam FD. Buka file menu.lstdalam FD dengan notepad lalu tambahkan baris berikut didalamnya:
    Code:
    title Windows 7
    root (hd0,0)
    chainloader /bootmgr
Selesai!! Special thanks for narcophilia for this tutorial info.

Belajar Dasar Dasar Linux

Belajar dasar-dasar linux ini saya khususkan untuk mengenal Linux dari dasar. Untuk pengenal Linux tingkatan menengah dan lanjutan akan Saya buatkan dalam thread lanjutan tersendiri. Thread ini akan membahas mengenai perintah-perintah dasar Linux. Tetapi maaf, thread ini tidak membuat cara installasinya, silakan lihat thread yang lain untuk mengetahui cara installasinya. Dan karena keterbatasan waktu Saya, maka thread ini akan Saya lengkapi dalam beberapa hari, jadi tidak akan diselesaikan dalam 1 waktu. Tidak jadi masalah khan?



Distro Linux yang akan Saya gunakan dalam contoh ini adalah Linux Mandriva 2006, untuk Linux yang lain pun sama saja caranya, perbedaannya sangat sedikit kok. Oh iya, dalam pembahasan ini Saya akan mengajarkan Linux secara text based, bukan GUI. Karena menurut Saya, kekuatan utama Linux terletak dari CLI (Common Line Interface).
Harap maklum jika pembahasannya kurang jelas, karena Saya pun masih awam di Linux dan belum mahir menggunakan Linux. Jadi mari Kita lengkapi thread ini mengenai dasar-dasar Linux.
Daftar Pembahasan:
  1. Struktur Folder di Linux
  2. Persiapan Installasi Linux
  3. Perintah Dasar Linux
  4. Fungsi Keyboard di Linux
  5. Membuat user dan group
  6. User Permissions file dan direktori di Linux
  7. Memberikan permission kepada file dan direktori
  8. Contoh kasus User Permission
  9. Menggunakan VI Teks Editor
  10. Instalasi Program di Linux
1. Struktur Foder Di Linux
Seperti Windows yang mempunyai struktur folder tersendiri (mis: \Windows, \Program files, \Document and settings), di Linux pun mempunyai struktur file tersendiri. Berikut adalah struktur folder yang ada di Linux
/ = root
|-bin = binary
|-boot = kernel save
|-etc = file-file konfigurasi
|-home = user data file
|-lib = library
|-usr = aplikasi
|-var = mail/log/database
|-mnt = mount point
|-tmp = temporary
|-sbin = binary super user
2. Persiapan Installasi Linux (Mandriva 2006)
  1. Media untuk insallasi dapat berupa: CD/DVD, HDD dan Network (ftp, http, nfs)
    Partisi di Linux, minimal terdiri dari 2 partisi, yaitu:
    1. Partisi / (root)
      Partisi ini digunakan sebagai system dari Linux itu sendiri. Partisi ini dapat bertipe: ext3, ext2, reiserfs, dsb. Saya menyarankan menggunakan tipe partisi ext3, karena bersifat Journalized FS.
    2. Partisi swap
      Partisi ini digunakan sebagai virtual memory, bila RAM yang ada tidak mencukupi. Ukuran minimal yang disarankan adalah 2X ukuran RAM, tetapi bila RAM Anda di atas 1 GB, tidak harus 2X ukuran RAM.
    3. Partisi home
      Partisi home ini tidak mesti ada, tetapi Saya menyarankan untuk membuat partisi ini, karena dengan adanya partisi ini, maka dokumen-dokumen Anda akan dipisahkan dari partisi / (root). Apa keuntungannya? Bila Linux Anda diinstall ulang, atau berganti windows, maka data Anda tidak akan hilang. Ini sama saja dengan Anda membuat 2 partisi di Windows, yaitu partisi untuk Windows dan partisi untuk dokumen Anda. Partisi home ini dapat bertipe ext3, ext2, reiserfs, dsb.
  2. Bagi Anda yang menggunakan CD/DVD untuk installasi Linux, maka Anda cukup boot dari CD/DVD tersebut untuk melakukan installasi. Karena CD/DVD Linux pada umumnya bersifat bootable
  3. Tetapi bagi Anda yang ingin melakukan install via jaringan (network), Anda cukup membuat boot disk ataupun bootable Flash Disk. Pembuatan boot disk harus dilakukan di komputer yang telah terinstall Linux. Berikut caranya:
    1. Untuk membuat boot disk, diperlukan file network.img dan network_drivers.img. Untuk membuat bootable Flash Disk, diperlukan file all.img. Biasanya file-file tersebut terletak di direktori install/images yang berada di CD/DVD Mandriva atau di direktori Mandriva yang terletak di server.
    2. Copy file tersebut ke disket atau ke flash disk, caranya adalah sebagai berikut:
      1. Untuk disket, harap format dulu disketnya. Ini untuk menghindari error yang terjadi pada disket. Cara format disket, ketik di Console: mformat a:
      2. Kemudian, image yang sudah dibuat tersebut harus dicopy ke disket atau flash disk. Untuk disket, copy image tersebut dengan perintah:
        $ dd if=network.img of=/dev/fd0
        $ dd if=network_drivers.img of=/dev/fd0 
        Network.img untuk disket 1 (Disket booting) dan network_drivers.img untuk disket 2.
        Untuk flash disk, copy image tersebut dengan perintah:
        # dd if=all.img of=/dev/sda1
        Perhatikan tanda $ dan #. Tanda $, artinya Anda login sebagai user biasa, sedangkan tanda # artinya Anda login sebagai root.
  4. Setelah disket/flash disk booting selesai dibuat, Anda tinggal boot komputer menggunakan disket atau flash disk tersebut, selanjutnya tinggal mengikuti instruksi yang ada. Cara installasi-nya silakan lihat thread yang lain.
3. Perintah Dasar Linux
Keterangan:
Perintah Linux = Perintah DOS = Keterangan perintah
  • ls = dir = melihat isi file
  • clear = cls = membersihkan tampilan di layar monitor
  • cp = copy = menyalin file
  • mv = ren, move = mengubah nama file, dan bisa juga untuk memindahkan file ke direktori tertentu
  • cd = cd = berpindah direktori (jika tanpa parameter akan menuju ke home direktori)
  • mkdir = md = membuat direktori
  • rmdir = rd = menghapus direktori kosong
  • cat = type = melihat isi file
  • rm = del = menghapus file atau direktori
  • pwd = cd = melihat direktori aktif saat ini
  • more = more = melihat tampilan per halaman
  • grep = <> = menyaring tampilan atau file berdasarkan kata tertentu
  • free = mem = melihat informasi memory
Jika di DOS untuk menampilkan keterangan suatu perintah digunakan /?, maka di Linux dapat menggunakan perintah man. Contoh, untuk mengetahui fungsi dari perintah ls, maka dapat menggunakan man ls
Untuk menampilkan daftar perintah yang ada di linux, gunakan perintah info.
Beberapa contoh penggunaan perintah dasar Linux:
  • Menampilkan daftar file atau direktori
    ls -a = Melihat semua file atau direktori termasuk yang disembunyikan (diawali dengan tanda . (titik))
    ls -l = Menampilkan file dan direktori dalam tampilan lengkap, termasuk ukuran, tanggal modifikasi, pemilik, group dan mode atributnya
    ls -R = Menapilkan semua file atau direktori. Jika terdapat direktori, isi direktori itu akan ditampilkan juga
  • Membuat direktori beberapa level dalam 1 perintah. Contohnya direktori yang mempunyai susunan seperti ini:
    Komputer
    |-Hardware
    |-CPU
    |-Memori
    |-HDD
    |-Software
    |-OS
    |-Office
  • Maka Anda dapat menggunakan perintah berikut:
    $ mkdir -p Komputer/{Hardware/{CPU,Memori,HDD},Software/{OS, Office}}
  • Untuk melihat strukturnya, gunakan perintah tree (bila tidak ada, install dulu tree-nya dengan perintahurpmi tree)
  • Untuk menghapus direktori Komputer termasuk yang berada di bawahnya (di DOS dilakukan dengan perintah deltree), gunakan perintah
    $ rm -rf Komputer
    Parameter -rf artinya adalah menghapus seluruh direktori yang berada di dalamnya (-r) tanpa bertanya lagi (-f).
  • Membuat file dan melihat isinya:
    Membuat file dapat dilakukan dengan perintah cat, caranya hampir sama dengan perintah DOS (via copy con namafile), caranya adalah
    $ cat > namafile
    Untuk menyimpan file tersebut, tekan ^D.
  • Melihat isi file, dilakukan dengan perintah cat namafile
  • Melihat isi file tetapi hanya 10 baris pertama saja head namafile
  • Melihat isi file tetapi hanya 10 baris terakhir saja tail namafile
  • Melihat isi file tetapi hanya 5 baris pertama saja head -5 namafile
  • Melihat isi file tetapi hanya baris 5 saja head -5 namafile | tail -1
  • Perintah Pause:
    Di Linux ada 2 macam perintah untuk melihat tampilan daftar/isi file per layar. Perintah tersebut adalahmore dan less 
    Perbedaan more dengan less terletak pada apa yang ditampilkan dalam jumlah besar. Perintah more hanya dapat melihat tampilan per layar tanpa bisa melihat apa sudah ditampilkan, jadi tidak bisa scroll ke atas untuk melihat tampilan yang telah lewat.
    Perintah less, lebih lengkap dari more karena less dapat melihat tampilan yang telah lewat dengan menggunakan panah atas.
4. Fungsi Keyboard di Linux
  • Ctrl+Alt+Fn = (n=1..6) Pindah ke terminal ke-n. Kita dapat menjalankan beberapa terminal sekaligus, jadi artinya Kita bisa login sebanyak 6 kali secara simultan dalam terminal/konsol
  • Ctrl+Alt+F7 = Pindah ke Xwindow yang telah berjalan
  • Ctrl+Alt+Del = Restart komputer
  • Ctrl+Alt+Backspace = Mematikan Xwindow server (dalam Xwindow), perintah ini berguna bila Xwindow rusak sehingga tidak dapat keluar secara normal.
  • Ctrl+c = membatalkan proses yang sedang berjalan
  • Ctrl+d = Mengirim pesan EOF (End of File) kepada proses yang sedang berlangsung
  • Panah Atas = Menampilkan kembali daftar perintah yang telah Kita ketik.
  • ~ = direktori user
  • | (pipeline) = fungsinya sama dengan yang berada di DOS, yaitu untuk menjalankan beberapa perintah bersamaan. Tetapi perintah setelah pipeline akan menggunakan masukan yang dihasilkan oleh perintah sebelum pipeline. Contoh: ls | grep Desktop, artinya adalah perintah grep akan menyaring semua keluaran yang dihasilkan oleh perintah ls. Jadi output perintah ls menjadi input untuk perintah grep.
Perintah Informasi System di Linux
  • pwd = menampilkan direktori aktif saat ini.
  • hostname = Menampilkan nama komputer yang sedang digunakan
  • whoami = Menampilkan nama login Kita
  • who = Menampilkan pengguna yang sedang aktif
  • id username = Menampilkan ID user dan ID Group
  • last = Menampilkan daftar user yang login terakhir kali
  • ps = Menampilkan proses saat ini yang dijalankan oleh user yang sedang aktif. Jika ditambahkan parameter axu, maka proses yang ditampilkan adalah proses yang dijalankan oleh masing-masing user.
  • top = sama seperti ps, tetapi diurutkan berdasarkan penggunaan CPU
  • free = Informasi memori, termasuk RAM dan Virtual Memory
  • df -h = Menampilkan kapasitas HDD (df=disk free)
  • du -bh = Menampilkan detail pemakaian HDD untuk setiap subdirektori (du=disk usage)
5. Membuat User dan Group
Sistem operasi Linux dari awalnya memang sudah dirancang untuk bekerja dengan banyak user, artinya adalah di Linux Kita bisa melakukan login dengan berbagai nama user, dan tentu saja dengan hak yang berbeda-beda dan hak akses yang berbeda pula untuk file dan direktori.
Tidak hanya membuat user saja, tetapi semua user yang ada dapat dikelompokkan. Contohnya, Kita dapat mengelompokkan user berdasarkan departemen yang ada di perusahaan, contohnya group Marketing, Purchasing, Finance, Accounting, dsb.
Sekarang bagaimana caranya kita membuat user dan group di Linux? Caranya cukup mudah, dan seperti Saya beritahukan di awal thread, Kita akan melakukan semuanya melalui command line atau biasa disebut text based.
  • Membuat user, gunakan perintah # useradd NamaUser
    Perintah tersebut akan membuat user baru sesuai dengan nama user yang kita masukan. Perhatikan juga bahwa pembuatan user tersebut akan membuatkan 1 direktori sesuai dengan nama user tersebut pada direktori /home. Selain itu, default group user ini adalah nama user itu juga.
  • Melihat daftar user yang ada, perintahnya # cat /etc/passwd
    Daftar user tersebut, nantinya akan berbentuk seperti ini 
    guest:x:500:500:guest:/home/guest:/bin/bash
    Dari daftar tersebut, terlihat kalau daftar tersebut terbagi menjadi 7 kolom/bagian yang dipisahkan oleh tanda : (titik dua).
    • Kolom 1 berisi username
    • Kolom 2 berisi password (hanya ditandi dengan tanda ‘x’ yang berarti mempunyai password)
    • Kolom 3 berisi UID (user ID), UID ini selalu dimulai dari 500
    • Kolom 4 berisi GID (Group ID), GUID ini juga selalu dimulai dari 500
    • Kolom 5 berisi Full name user
    • Kolom 6 berisi home direktori user
    • Kolom 7 berisi shell user tersebut
  • Melihat password user dalam bentuk terekripsi, perintahnya # cat /etc/shadow
  • Menghapus user, gunakan perintah # userdel namauser
    Perintah ini akan menghapus user yang kita masukan, tetapi tidak menghapus direktori user di folder /home.
  • Menghapus user dan folder home-nya, gunakan perintah # userdel -r namauser
  • Membuat Group, gunakan perintah # groupadd NamaGroup
    Perintah tersebut akan membuat suatu group baru. Saat baru dibuat group ini akan kosong, artinya tidak ada anggota pada group ini. Seperti penjelasan di atas, bahwa setiap pembuatan GID ini akan dimulai dari 500. Sekarang bagaimana jika kita ingin memberikan GID ini dengan 700? Gunakan perintah # groupadd -g 700 NamaGroup.
  • Melihat daftar group yang ada, gunakan perintah # cat /etc/group
  • Menambahkan user ke group tertentu, perintahnya # usermod -G NamaGroup NamaUser
  • Menghapus Group, gunakan perintah # groupdel NamaGroup
6. User Permissions File dan Direktori di Linux
Karena bekerja dengan banyak user, maka hak akses file dan direktori masing-masing user juga menjadi sangat vital. Seringkali user tertentu tidak ingin direktori dan file-filenya tidak ingin dilihat oleh orang lain. Dan bisa juga direktori atau file-file tertentu saja yang dibolehkan untuk dilihat orang lain. Atau bisa juga hanya group user tersebut yang boleh melihatnya tetapi group lain tidak boleh melihatnya. Itulah gunanya user permission di Linux. Kita bisa menentukan user atau group siapa saja yang boleh melihat file atau direktori tertentu.
Coba Anda melakukan perintah ls -l, di sebelah paling kiri akan muncul user permission dari file dan direktori yang ditampilkan tersebut. Formatnya adalah seperti ini drwxrwxrwx yang terdiri dari 10 digit. Dari format tersebut, dibagi ke dalam 4 segmen, yaitu:
d rwx rwx rwx
  • Segmen 1 menandakan tipenya, apakah berupa direktori, regular file atau link file. Kodenya adalah:
    • d = direktori
    • - = regular file
    • l = link file
  • Segmen 2 menandakan permission untuk pemilik (owner)
  • Segmen 3 menandakan permission untuk group
  • Segmen 4 menandakan permission selain pemilik dan group (others)
Untuk segmen 2, 3 dan 4 selalu berformat rwx, artinya:
  • r = read, akses untuk melakukan pembacaan file
  • w = write, akses untuk melakukan penulisan, pengeditan (rename, edit), penghapusan file atau direktori.
  • x = execute, akses untuk menjalankan suatu file atau masuk ke suatu direktori.
Jadi jika format permissionnya adalah seperti ini:
  1. drwxrwxr–maka hal ini berarti bahwa:
    • Direktori tersebut (karena diawali huruf d yang berarti direktori) dapat dibaca, diedit oleh pemiliknya, dan pemilik tersebut juga dapat masuk ke direktori tersebut.
    • Direktori tersebut dapat dibaca, diedit oleh groupnya, dan groupnya dapat masuk ke direktori tersebut.
    • Direktori ini hanya dapat dilihat oleh user atau group lain, tidak bisa melakukan editing (rename dan hapus), dan tidak bisa masuk ke direktori tersebut.
  2. -rw-r—–
    • File tersebut (karena diawali tanda – yang berarti file biasa) dapat dibaca, diedit oleh pemiliknya, tetapi tidak bisa dieksekusi/dijalankan (layaknya .exe di windows), karena tidak ada permission untuk execute (x)
    • File tersebut hanya dapat dibaca oleh groupnya, tanpa dapat diedit/dihapus dan tidak dapat dieksekusi
    • File ini tidak dapat dibaca, diedit/dihapus maupun dijalankan oleh user dan group yang lain.
7. Memberikan Permission Kepada File dan Direktori
Kita sudah mengetahui permission apa saja yang ada di file dan direktori di Linux. Tetapi Kita belum mengetahui bagaimana cara memberikan permission kepada file atau direktori tersebut. Di Linux, untuk memberikan permission dapat dilakukan dengan perintah chmod permission FileAtauDirektori.
Option untuk perintah chmod ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu menggunakan symbol huruf dan menggunakan symbol angka. Untuk menggunakan symbol huruf, maka huruf yang digunakan terdiri dari:
  • u = owner
  • g = group
  • o = others
  • a = all
  • + = menambahkan permission
  • - = mengurangi permission
  • r = permission untuk membaca (read)
  • w = permission untuk menulis (write)
  • x = permission untuk menjalankan atau masuk ke direktori (execute)
Untuk memberikan akses tulis kepada group, maka option yang harus kita berikan adalah g+w.
Untuk menghilangkan akses baca kepada user atau group lainnya, maka option yang harus kita berikan adalah o-r.
Selain dengan symbol huruf, Kita juga dapat menggunakan symbol angka. Symbol angka ini harus diberikan sekaligus untuk owner, group dan others. Jadi, kalau di symbol huruf kita bisa memberikan permission untuk owner, group atau others saja, maka di symbol angka ini harus diberikan sekaligus. Karena itu, symbol angka ini selalu berisi 3 digit, dimana digit pertama akan berisi mengenai permission owner, digit kedua untuk permission group dan digit ketiga untuk permission others. Symbol angkanya adalah:
  • 4 = untuk permission baca (read)
  • 2 = untuk permission tulis (write)
  • 1 = untuk permission menjalankan (execute)
Jadi, jika kita ingin memberikan permission seperti ini kepada user
  • drw-r-xr—maka perintahnya bila menggunakan symbol huruf adalah:
    $ chmod u+rw,u-x,g+r,g-wx,o+r,o-wx file
    bila menggunakan symbol angka, maka perintahnya:
    $ chmod 654 file
    Angka 6 berarti akses baca dan tulis, karena akses baca adalah 4 dan tulis adalah 2, maka jumlahnya adalah 6. Demikian juga untuk permission group, angka 5 berasal dari permission baca yang bernilai 4 dan permission menjalankan yang bernilai 1. Karena user atau group lainnya hanya boleh membaca saja, maka diberikan nilai 4.
  • Contoh lain lagi, misalkan permission awalnya adalah seperti ini drwxrw—- dan kita ingin menggantinya menjadi seperti ini drw-r-x—, maka perintahnya:
    $ chmod u-x, g-w,g+x file
    atau
    $ chmod 654 file
Untuk mengganti pemilik dari suatu file atau direktori, gunakan perintah berikut: chown PemilikBaru NamaFileAtauDirektori
Untuk mengganti group dari suatu file atau direktori, gunakan perintah beikut: chgrp GroupBaru NamaFileAtauDirektor
8. Contoh Penggunaan User Permission
Untuk lebih jelasnya, Kita akan langsung masuk ke contoh kasus saja.
  1. Kita akan membuat 1 group dengan nama IT Dan juga membuatkan user dengan nama-nama:Benny, Budi, dan Iwan. Dan ingat jangan lupa untuk memberikan password. Perintahnya:
    1. # groupadd it
    2. # useradd benny
    3. # passwd benny
    4. # useradd budi
    5. # passwd budi
    6. # useradd iwan
    7. # passwd iwan
  2. Kecuali Iwan, user-user tersebut adalah anggota dari group IT. Perintahnya:
    1. # usermod -G it benny
    2. # usermod -G it budi
  3. Selanjutnya adalah membuatkan direktori untuk group dimana setiap anggota group it dapat membaca, menulis dan mengeksekusi direktori tersebut, tetapi tidak untuk user atau group lainnya. Dan setiap file atau direktori yang berada di dalamnya harus mempunyai hak akses yang sama dengan direktori tersebut, yaitu dapat membaca, menulis dan mengeksekusi direktori tersebut.
    Perintahnya: 
    • # mkdir /home/it
    • # chgrp it /home/it
    • # chmod g+rwxs, o-rwx /home/it (atau ditulis # chmod 2770 /home/it)
      Perhatikan ternyata untuk permissionnya ada tambahan hurus ‘s’ dan dalam symbol angka menjadi 4 digit. Huruf ‘s’ (atau angka 4 di symbol angka) berarti special permission. Efek dari special permission ini adalah, bila direktori tersebut sudah kita set groupnya menjadi it, maka setiap file atau direktori yang berada di dalamnya yang dibuat setelah permission dibuat, maka groupnya pun akan mengikuti direktori utamanya. 
      Jika menggunakan symbol angka, maka special permission ini diletakan pada digit pertama. Berarti digit kedua adalah untuk permission owner, digit ketiga untuk permission group dan digit keempat untuk permission others. Bila tidak ada special permission, maka Kita dapat menuliskan dalam format 3 digit. Untuk symbol angka, berikut adalah artinya:
      • 4 = u+s
      • 2 = g+s
      • 1 = sticky bit (artinya yang bisa menghapusnya hanya owner, untuk symbol huruf ditandai dengan huruf ‘t’).
    • Sekarang cobalah untuk login dengan user benny, dan cobalah untuk membuat file apa saja di direktori /home/it.
    • Lalu cobalah login dengan user budi, editlah file tersebut. Ternyata user budi dapat mengedit filetersebut. Hal ini karena group file tersebut adalah it, dimana akses group tersebut adalah read, write dan execute.
    • Sekarang coba login dengan user iwan, dan coba edit file yang dibuat oleh user benny tadi. Ternyata tidak bisa. Bahkan user iwan tidak bisa masuk ke direktori /home/it sama sekali. Hal ini terjadi, karena user iwan bukan merupakan anggota group it.
9. Menggunakan VI Teks Editor
Ada banyak teks editor yang tersedia di Linux, mulai dari yang berbasis CLI hingga yang berbasis GUI. Beberapa teks editor tersebut adalah
  1. vi
  2. emacs
  3. joe (bagi Anda yang ingin bernostalgia dengan wordstar/ws, joe ini mirip sekali dengannya)
  4. pico
  5. dll
Vi teks editor ini terdiri dari 2 macam mode, yaitu editing dan command. Saat berada dalam mode editing, Kita bisa mengedit file yang kita buat, seperti menambah, menghapus atau mengedit teks.
Saat berada dalam mode command, artinya kita bisa memberikan perintah-perintah kepada vi. Perintah-perintah yang dimaksud itu seperti perintah keluar, simpan, copy, delete, dsb. Command ini juga bisa dalam bentuk visual. Saat berada dalam mode visual, kita bisa melakukan blok terhadap baris-baris tertentu dan melakukan copy terhadap baris tersebut dan sebagainya.
Untuk masuk ke dalam mode editing, kita dapat menekan tombol i. Untuk berpindah mode, dari mode editing ke mode command, Kita dapat menekan tombol ESC.
  • Membuat dan membuka file
    Untuk membuat atau membuka file, dapat dilakukan dengan perintah:
    $ vi nama_file
    Jika nama file yang diberikan adalah nama file baru (filenya belum ada), maka artinya kita akan membuat file baru. Tetapi jika nama filenya sudah ada, artinya kita akan membuka file tersebut. 
    Berikut beberapa perintah lainnya dalam membuka file:
    • $ vi +n nama_file
      Untuk membuka file langsung pada nomor baris n
    • $ vi + nama_file
      Untuk membuka file langsung pada baris terakhir
    • $ vi +/kata nama_file
      Untuk membuka file langsung pada kata pertama yang ditemukan
    • $ vi -R nama_file
      Membuka file dalam modus baca, dan tidak untuk diedit. Perintahnya juga bisa dilakukan dengan perintah $ view nama_file
  • Keluar dan menyimpan
    • Untuk keluar dari vi, tekan tombol ESC kemudian dilanjutkan dengan menekan tombol :q dan diakhiri dengan ENTER
    • Bila file telah sempat diedit, dan Kita ingin keluar tanpa menyimpannya, maka yang perlu Anda lakukan adalah tekan ESC, dilanjutkan dengan tombol :q! dan diakhiri dengan ENTER
    • Untuk menyimpan dan keluar dari vi, tekan tombol ESC dan dilanjutkan dengan menekan tombol :wq
    • Untuk menyimpan tanpa keluar, tekan tombol ESC dan dilanjutkan dengan menekan tombol :x
  • Perintah-perintah pengeditan
    1. Menggerakkan kursor
      • 0 = Pindah ke awal baris
      • $ = Pindah ke akhir baris
      • w = Pindah ke kata selanjutnya
      • b = Pindah kembali ke kata sebelumnya
      • a = Untuk menyisipkan karakter
      • c = untuk memotong kata atau baris
      • p = Untuk menyalin kata atau kalimat yang terpotong (paste)
      • yy = Untuk menyalin 1 baris.
      • 2yy = Untuk menyalin 2 baris.
      • dd = Untuk menghapus baris.
      • 2dd = Untuk menghapus 2 baris
      Untuk melakukan copy+paste secara visual, dapat dilakukan dengan cara menekan tombol v, blok baris yang akan dicopy, kemudian tekan y. Letakkan kursor ke tempat tujuan dan tekan p.
    2. Mengedit teks
      • cw = Menghapus satu kata di depan kursor
      • c2b = menghapus 2 kata sebelumnya
      • c$ = menghapus satu baris di depan kursor
      • c0 = menghapus satu kata di belakang kursor
      • ~ = mengubah huruf kecil menjadi huruf besar
      • u = Undo, melakukan pembatalan terhadap editing terakhir.
      • A = menyisipkan karakter di akhir baris
      • I = menyisipkan karakter di awal baris
      • o = membuka baris kosong di bawah kursor
      • O = membuka baris kosong di atas kursor
      • s = menghapus karakter pada kursor dan menukar teks
      • S = menghapus baris dan menukar teks
      • R = menempati karakter, kata, kalimat ke dalam baris yang telah dibuat.
      • J = menggabungkan dua baris.
    3. Menukar teks
      Format umum perintah menukar teks ini adalah:
      :s///option 
      Option yang dapat diberikan adalah
      g = mencari kata secara global
      i = mengabaikan huruf besar/huruf kecil
      Contoh:
      Kita akan mengganti kata “baris” menjadi kata “line”, maka perintahnya:
      :1,$s/baris/line/g
    4. Mencari kata
      • /cari = mencari kata pertama di depan kursor yang sama dengan cari
      • ?cari = mencari kata pertama di belakang yang sama dengan cari
      • n = untuk mencari kata cari berikutnya tetapi ke arah sebelumnya
      • N = untuk mencari kata cari berikutnya tetapi ke arah setelahnya.
10. Instalasi Program di Linux
Instalasi di Linux terdiri dari 2 macam, yaitu instalasi dari repositori dan instalasi program tambahan (non repositori). Instalasi dari repositori artinya Kita akan menginstall program-program tambahan yang sudah disediakan oleh distro Linux tersebut, seperti dari CD/DVD atau dari server (dan mirrornya) distro itu sendiri.
Instalasi program tambahan (non repositori), artinya Kita akan menginstall program-program lain yang tidak terdapat di distro Linux tersebut atau bisa juga kita akan menginstall program-program yang berada di distro tersebut, tetapi mempunyai versi yang berbeda.
  • Installasi Dari Repositori
    Untuk installasi dari repositori, tergantung dari distro yang kita gunakan, karena masing-masing distro mempunyai perintahnya masing-masing. Berikut beberapa perintah yang ada di beberapa distro: 
    1. Mandriva = urpmi
    2. Red Hat & Fedor = yum
    3. OpenSUSE & SUSE = yast2
    4. Ubuntu, Kubuntu, Edubuntu, Xubuntu = apt-get
    5. PCLinuxOS = apt-get
    Contoh:
    • Instalasi tree di Mandriva, urpmi tree
    • Instalasi webmin di PCLinuxOS, apt-get install webmin
  • Installasi Program Tambahan (non repostori)
    Ada kalanya Kita tidak menemukan aplikasi yang kita inginkan di distro Linux yang kita gunakan, atau aplikasi yang kita inginkan memang ada, tetapi kita membutuhkan versi yang lebih tinggi. Di saat seperti itulah Kita perlu menginstall program tambahan (non repositori) tersebut. Installasi program tambahan ini pun tergantung dari turunan distro yang kita gunakan. 
    Secara umum, distro Linux yang ada saat ini dapat dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu:
    1. Turunan Red Hat (mempunyai installer yang berbentuk .rpm)
    2. Turunan Debian (mempunyai installer yang berbentuk .deb)
    3. Turunan Slackware (mempunyai installer yang berbentuk .tgz)
    Dalam pembahasan ini, Kita akan menggunakan installer yang berbentuk .rpm. Perintah untuk menginstall paket .rpm adalah rpm -ivh NamaPaket. Parameter i berarti Kita akan melakukan installasi.
    Parameter v berarti semua progress akan ditampilkan ke layar.
    Parameter h berarti tampilan progressnya dalam bentuk bar, sehingga akan kelihatan persentasenya.
    Untuk mengupgrade paket .rpm, gunakan parameter U untuk menggantikan parameter i. Untuk menghapus aplikasi, gunakan parametera e.
    Penjelasan dan contoh yang lebih lanjut mengenai installasi paket .rpm ini akan dijelaskan dalam thread lanjutan setelah thread ini. Di thread lanjutan nanti, akan dijelaskan cara install paket .rpm yang lebih lengkap, termasuk installasi yang membutuhkan dependensi, dan installasi melalui source code.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More